Pantun Nyindir untuk Umum
Dodol durian kue ratu Semuanya mama yang bikin Keren juga hp baru Utang lama udah dibalikin?
Pantun sindiran semacam ini cocok ditujukan pada orang yang berutang pada kita, tetapi sanggup membeli barang-barang mewah dan baru. Pada dasarnya, kita harus melunasi kewajiban dahulu sebelum memuaskan keinginan sendiri, Grameds!
Teko ceret asal Donggala Tinggal satu boleh dibeli Keras banget kepalanya Lewat itu batu kali
Punya kenalan yang sangat keras kepala hingga kena batunya sendiri? Pantun yang satu ini cocok disampaikan pada mereka. Batu kali memang dikenal cukup keras meski sering terkena air. Lantas, bagaimana jika kepala lebih keras dari batu kali?
Warna merah warna violet Ayah suka karena berarti Mulutnya sudah macam silet Sekali bicara menyayat hati
Kita tentunya perlu menjaga ucapan agar tak sampai menyakiti orang lain. Namun, meski sudah berusaha, pastilah ada orang lain yang masih sulit menahan diri. Oleh sebab itu, pantun-pantun semacam ini menggambarkan mereka sekali!
Tahan amarah karena diolok Yang menjahati umpama benalu Janganlah punya muka tembok Tak punya hati dan malu
Sudah menyakiti orang lain, tapi tak meminta maaf dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa? Definisi yang tepat untuk perangai tersebut adalah muka tembok! Pantun sindiran semacam ini cocok untuk menggambarkan orang-orang dengan sikap demikian.
Kebanyakan micin jadi kalut Lempar petasan macam orang bengis Badan licin bagaikan belut Punya alasan tak habis-habis
Kita mungkin mengenal orang yang selalu bisa menemukan alasan untuk berkelit dari berbagai masalah yang ditimbulkannya. Hal ini tentu sangat menyebalkan, terlebih jika ulahnya telah menimbulkan banyak kerugian. Grameds, pantun seperti ini akan sangat cocok untuk menyindir mereka.
Bagi Grameds yang ingin tahu lebih dalam tentang pantun dan tertarik dengan pantun-pantun lain khususnya pantun Jawa, Gramedia punya rekomendasi untuk kamu, silakan klik link buku di bawah ini!
Seperti jenis peribahasa lainnya, pantun tentunya memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membuat kita mengenali jenis puisi lama ini. Dari sekian ciri-ciri, berikut beberapa ciri utama di antaranya:
Terdiri atas Empat Baris dalam Satu Bait
Ciri khas yang satu ini mungkin masih tampak umum di kalangan puisi lama, yaitu adanya empat baris dalam satu bait. Biasanya, jenis puisi ini memang memiliki aturan yang rincinya adalah maksimal 8 kata dan 12 suku kata.
Pantun yang Populer di Indonesia
Kita telah mengupas berbagai contoh pantun nyindir yang cukup populer dipakai di tanah air. Di samping itu, kira-kira, pantun macam apa lagi yang populer di Indonesia? Grameds, selain pantun sindiran, kita punya pantun nasihat, pantun cinta, pantun jenaka, hingga pantun penutup yang bisa membuat suatu acara atau kegiatan jadi makin asyik di Indonesia ini.
Misalnya, kita kerap melihat pantun-pantun di bawah ini sebagai nasihat:
Sudah tertawa melihat pantun jenaka ini?
Inilah contoh pantun penutup:
Contoh Pantun Nyindir untuk Teman dan Umum
Nah, inilah beberapa contoh pantun nyindir untuk Grameds yang ingin tahu cara menyindir orang dengan gaya pantun yang keren-keren, tetapi tetap tak terlalu menyinggung dan berkesan riang!
Memahami yang Dimaksud dengan Pantun
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pantun diartikan dalam tiga kategori. Sebagai kata benda, pantun berarti bentuk puisi Indonesia yang tiap baitnya (kuplet) biasanya terdiri dari empat baris bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua untuk tumpuan (sampiran) dan baris ketiga dan keempat sebagai isi. Pantun juga berarti peribahasa sindiran.
Selaku arkais atau istilah yang tidak lazim, pantun berlaku sebagai jawaban. Misalnya, terhadap suatu tuduhan yang ditujukan pada kita. Sementara itu, pantun juga terkait puisi tradisional asal Sunda berpola oktosilabik yang berisi kisah sejarah.
Pantun memiliki berbagai jenis yang dapat dipilih sesuai situasi yang membutuhkannya. Bahkan, jenis pantun tergolong cukup banyak, termasuk pantun sindiran yang kadang tercakup pula dalam pantun jenaka.
Contoh Pantun Nyindir untuk Teman dan Umum
Nah, inilah beberapa contoh pantun nyindir untuk Grameds yang ingin tahu cara menyindir orang dengan gaya pantun yang keren-keren, tetapi tetap tak terlalu menyinggung dan berkesan riang!
Punya Pola Tulisan
Pola tulisan khas pantun inilah yang membuat kita merasa keren saat membacanya. Pada dasarnya, pola tulisan pada pantun berupa a-a-a-a atau a-b-a-b. Jarang yang menggunakan pola lain karena masih rancu benar tidaknya, Grameds.
Terdiri atas Empat Baris dalam Satu Bait
Ciri khas yang satu ini mungkin masih tampak umum di kalangan puisi lama, yaitu adanya empat baris dalam satu bait. Biasanya, jenis puisi ini memang memiliki aturan yang rincinya adalah maksimal 8 kata dan 12 suku kata.
Pantun yang Populer di Indonesia
Kita telah mengupas berbagai contoh pantun nyindir yang cukup populer dipakai di tanah air. Di samping itu, kira-kira, pantun macam apa lagi yang populer di Indonesia? Grameds, selain pantun sindiran, kita punya pantun nasihat, pantun cinta, pantun jenaka, hingga pantun penutup yang bisa membuat suatu acara atau kegiatan jadi makin asyik di Indonesia ini.
Misalnya, kita kerap melihat pantun-pantun di bawah ini sebagai nasihat:
Sudah tertawa melihat pantun jenaka ini?
Inilah contoh pantun penutup:
Terdiri atas Empat Baris dalam Satu Bait
Ciri khas yang satu ini mungkin masih tampak umum di kalangan puisi lama, yaitu adanya empat baris dalam satu bait. Biasanya, jenis puisi ini memang memiliki aturan yang rincinya adalah maksimal 8 kata dan 12 suku kata.